Kenapa Bisa Salah Membaca Market?

Market adalah penting untuk sebuah produk/jasa bagi sebuah bisnis, tanpa itu bagaimana mereka menemukan konsumen? dalam penelitian konsumen, market benar-benar sangat didetailkan spesifikasinya, sangat berbeda dalam bisnis praktis, market hanya sesederhana waktu meeting, siapa market kita? ibu-ibu dengan usia dan wilayah daerah ini. padahal jika kita mengaju pada teorinya, asumsi itu membunuh bisnis, karena dengan asumsi maka kita salah membaca data dan memahami market. bagaimana mungkin kita bisa tahu bahwa produk ini marketnya adalah seorang ibu-ibu, tanpa ada data yang tepat?

saat kita membuat sebuah product untuk bisnis, apapun itu saya menyebutnya sebuah product, kebetulan product yang saya fokuskan adalah digital business, atau apapun product digital brand, yang akan dirilis ke market, sesingkat-singkatnya untuk memperoleh profit. itu merupakan proses alur dari hulu ke hilir dari mulai produk mentah hingga produk itu dipromosikan sampai mendapatkan customer. product yang saya coba kelola tidak hanya 1 dan bermacam-macam, tidak semuanya berhasil beberapa salah market beberapa berhasil bagi kami itu adalah bagian dari proses pengembangan yang terpenting kita terus melakukan evaluasi.

Misalnya, produk A  cocok untuk usia yang notabene lanjut usia, dia tidak menggunakan instagram, gadget utama adalah handphone, telpon sesekali ada whatsapp. bagaimana kita akan mempromosikan ke mereka, jika mereka saja tidak menggunakan sosial media? nah itu contoh tantangan dalam industri market, kita selalu mencari tahu bagaima agar produk ini bisa ditemukan dan bisa tepat sasaran dengan yang memerlukan produk ini. sampai akhirnya saya menyimpulkan istilah ini dengan sebuah quote saya pribadi “

“SETIAP PRODUCT PASTI PUNYA PEMILIKNYA”

ya benar saja, karena tidak ada product yang salah menurut saya, hanya saja kita belum menemukan dengan tepat siapa yang akan menggunakan product ini, sama seperti makanan, tidak semua orang suka makan sate, jika kita memberikan sate kepada orang yang menjaga kolestrolnya dengan ketat, maka dia pasti menolaknya, tapi jika kita memberikan kepada orang yang mencari sate dan suka, meskipun dia beli, dia tetap akan beli, keduanya berbeda karena market tadi.

Dalam kaitannya bisnis diperusahaan/bisnis nyata, hal ini sering diabaikan karena manajemen tidak mau menunggu lama untuk sebuah proses menentukan market, mereka menganggap semuanya pasti suka makan sate? dari situlah kesalahan bermula dan seterusnya berimbas kepada strategi yang kurang tepat hingga proses promosi, marketing yang tidak sesuai dengan yang mereka tuju. ujungnya apa? Mereka terus mengeluarkan budget promosi tapi tidak kembali sebagai customer, ya karena mereka menawarkan sate, tapi apakah benar mereka menawarkan sate itu ke orang-orang yang mencari sate? jangan-jangan, mereka menawarkan sate ke restoran sate? ke pedagang yang isinya jualan sate? atau bahkan menawarkan ke penjual sate.

Marketing adalah seni mencari pemilik product dalam bisnis, khususnya digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Share This

Copy Link to Clipboard

Copy